Monday, December 3, 2012

Meeting in Atlanta November 2012

Menjelang akhir September 2012, sy berbicara dengan si Prof. terkait dengan pekerjaan baru yang ingin saya pelajari atau lebih tepatnya terlibat. Karena dalam 2 minggu (pertengahan Oktober 2012) kuliah PPCR di Harvard Mecial School akan selesai. So, saya kira saya akan memiliki waktu lebih banyak untuk mempelajari dan mengerjakan hal baru. Dia dengan senang hati berkata: sebetulnya dari dulu saya ingin melibatkan kamu dengan kegiatan saya yang lain, tepatnya aktivitas saya di International Society of Physical and Rehabilitation (ISPRM) dan ISPRM-WHO Liaison Committee. Katanya lagi, dia tidak tega meminta sy terlibat/menjadi asistennya untuk pekerjaan tersebut, karena dia tahu bagaimana strugglingnya sy dengan riset, kuliah PPCR, BNFPRM,  komite congress BNCPRM 2013, komite world congress ISPRM 2015.

Setelah tahu alasan saya, dia setuju dan malah langsung berkata: kamu harus ikut kongres AAPMR 2012 di Atlanta pertengahan bulan November 2012. karena saat kongres tersebut akan diadakan interim meeting ISPRM executive committee dan ISPRM-WHO Liason committee, serta ada meeting persiapan world congress ISPRM 2015. kontan sy berkata..setuju, tapi sangat mendadak..karena sy harus mengurus visa dan segala macamnya. sebetulnya ada satu hal yang menjadi pertimbangan beliau, karena keberangkatan sy ke Atlanta tidak mempunyai presentasi (poster/oral), so dia akan berdiskusi dengan congress organizer world congress ISPRM 2015. dan setelahnya diketahui congress organizer setuju untuk membiayai travel expenses dan accommodation sy selama di Atlanta.

Mengenai proses pembuatan visa ke USA dari Jerman mungkin akan saya posting secara terpisah.

Setelah sampai di bandara di Atlanta, sy bertemu si Prof, dan 2 Prof. dari Viena dan Salzburg yang tentu saja sudah saya kenal sebelumnya. karena Prof. dr Vienna ini salah satu congress' president untuk ISPRM 2015. sedangkan Prof. dari Salzburg, petemuan pertama kali adalah di Bali, saat AOCPRM 2012. Kita bertemu di sana, karena penerbangan yang berbeda sekitar satu jam saja..saya tiba lebih dulu dan panjangnaya antrian imigrasi menyebabkan kurang dari 1 jam saja saya bisa bertemu mereka.

Dinner meeting. Malam harinya, kita (sy, Prof and Prof. dari Vienna) mengadakan dinner meeting. selama dinner ini hampir 90% obrolan adalah masalah pekerjaan, mulai dari perseiapan world Congress ISPRM 2015, ISPRM interim meeting, voting for president's elect, juga lobby untuk mengajak Prof. dari Vienna sbg collaboration partner untuk next research project...dan tentu saja si prof. ini setuju.

ISPRM Assembly meeting I. It was honoured for me that the President of ISPRM 2013-2015 mengijinkan sy untuk masuk ruangan meeting dan melihat proses meeting. Peserta meeting itu sebetulnya adalah executive committee of ISPRM dan perwakilan dari negara2 anggota. Meeting cukup alot, tetapi sebetulnya meeting seperti ini juga sering terjadi saat dulu masih jadi mahasiswa di indonesia. walaupun cara berfikirnya mungkin berbeda. Dan kembali hal2 menakjubkan buat saya terlihat.. banyak prof yang menjadi peserta tetap melakukan pekerjaan saat meeting tersebut, tetapi bisa bertanya dengan kuailtas yang cukup signifikan... bagi sy, ini luar biasa, karena bagaimana mungkin bekerja fokus pd laptopnya, tapi masih bisa bertanya. mungkinkah karena terbiasa? salah satunya adalah prof. dari UK yg duduk di sebelah saya.

Setelah meeting tersebut, sekitar jam 5 sore, ada meeting ISPRM subcommittees dan ISPRM-WHO Liason subcommittee yang diadaan di Hotel Hilton, Atlanta. Saya diminta Prof. untuk mengikuti congress subcommittee meeting dan ISPRM-WHO Liason committee meeting. cukup menarik, karena ternyata mereka mendengarkan juga pendapat saya, walaupun sy masih baru dan banyak yang belum kenal dengan sy.

ISPRM Assembly meeting II. Meeting ini diadakan keesokan harinya dari jam 4:30an sore sampai sekitar jam 10 malam. Meeting ini meliputi motion2 yang didasarkan pada meeting subcommittee hari sebelumnya dan juga bidding untuk penyelenggaraan world Congress ISPRM 2016. untuk penyelenggaraan ini, ada 4 negara yang mengajukan: Malaysia, Taiwan, Singapore dan Filipina. mereka diberi kesempatan untuk presentasi selama 15 menit yang intinya..kenapa negara (atau lebih tepatnya kota) tersebut layak dipilih. Akhirnya, Kuala Lumpur terpilih menjadi tempat penyelenggaraan ISPRM 2016 dengan perolehan suara cukup telak: 38 suara. saya lupa untuk yang lainnya.

Diantara meeting2 tersebut, saya berkenalan dengan beberapa kolega2 baru dari Swis, Malaysia yang salah satunya adalah alumni PPCR Harvard medical School juga, Itali yang salah satunya adalah alumni PPCR Harvard, dari Polandia, Turki, Singapore, Mexico, dll. Saya juga sempat mempromosikan World Congress ISPRM 2015 di booth standnya di exhibition hall. cukup menarik dan banyak yang bertanya dari mana asal saya, ko ga keliatan jermannya...padahal udah mencoba pakai Guten morgen, Guten Tag and Tschüss nya...hehehe...

Cukup melelahkan tetapi banyak pengalaman berharga yang didapat...

Sunday, December 2, 2012

Clinical Research Scholar Award

Tak henti-hentinya mengucapakan syukur, sesaat setelah mendapatkan paket dari Harvard Medical School yang berisi dua sertifikat (kelulusan dan award) dan email konfirmasi (26 November 2012) yang menyatakan bahwa saya lulus dan terpilih menjadi salah satu diantara 15 students (yang mendapatkan Clinical Research Scholar Award) diantara 300an students yang mengikuti kuliah Principles and Practice of Clinical Research (PPCR), Harvard Medical School dari bulan Februari-Oktober 2012.

Bagi saya ini merupakan pencapaian yang luar biasa, karena saya tidak ngotot untuk mendapatkan award, saya hanya berfokus untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan semampu saya, karena saya tahu bahwa saya mempunyai banyak kelemahan2 dalam mengikuti kuliah tersebut, termasuk yang paling besar adalah background saya yang bukan dari kedokteran. Hal ini menyebabkan saya harus belajar ekstra untuk mengerti isitlah-istilah kedokteran dikuliah tersebut selain mempelajari tugas2 lainnya, seperti homework, group work (writing grants), dan tentu saja menghadiri kuliahnya seminggu sekali selama 3 jam, serta 4 kali ujian.

Sebetulnya, saya juga menerapkan strategi dalam kuliah tersebut, dalam tulisan ini saya akan fokus ke salah satu tugas yang dinamakan forum dan diskusi.
Jadi, dalam tugas ini, setiap minggu kita diberikan bahan bacaan satu study case yang biasanya 6-13 halaman, beberapa bab dalam buku pegangan (Foundation of Clinical Research Applications to Practice; 3rd Edition; Portney and Watkins, 2009) dan paper-paper yang berjumlah 6-13 buah. Bahan-bahan bacaan tersebut harus dibaca jika kita ingin aktif dalam forum dan diskusi per minggunya. Karena jika tidak, kita tidak akan mempunyai cukup pengetahuan yang memadai untuk share dan berdiskusi dengan students lainnya.

So, apa sebetulnya strategi saya? 
1. Dalam forum diskusi ini, biasanya ada beberapa subtopik (biasanya minimal berjumlah 6 subtopik) yang disediakan oleh koordinator untuk didiskusikan oleh studentsnya. Disaat students yang lain lebih fokus ke subtopik study case, saya hanya terlibat sedikit saja di subtopik ini, jadi lebih fokus ke subtopik-subtopik yang lainnya yang kurang diperhatikan oleh students2 yang lain. Jadi saya bisa lebih aktif berkontribusi di subtopik2 ini.
2. Strategi lainnya adalah, disaat students lain hanya fokus dengan bacaan yang diberikan oleh koordinator kuliah, saya membaca bahan2 bacaan lain yang berhubungan dengan topik2 tersebut. Saya bisa membaca 3-10 paper lain yang mendukung topik-topik tersebut tiap-tiap minggunya, tentu saja dengan cara meng'google' sendiri. Karena hal ini, saya mempunyai pengetahuan lebih untuk dishare ke forum dan berdikusi dengan students lainnya dalam mengerjakan tugas ini.

Mungkin strategi inilah yang membuat saya menjadi salah satu student yang mendapatkan award tersebut. Dan salah satufaktor lainnya adalah si Prof. yang mensupport dan teman2 lain yang sering mengingatkan untuk: BELAJAR!! BELAJAR!! BELAJAR!!

Walaupun terasa lelahnya, karena tiap hari saya masih harus bergelut dengan riset, tugas-tugas kongres dan international lainnya...namun akhir yang membahagiakan akhirnya terjadi...;)
Alhamdulillah..;)




Friday, November 2, 2012

Lulus Kuliah PPCR di Harvard Medical School

Sesuai judulnya, hari ini terasa sangat menyenangkan. Karena mendapatkan email dari koordinator kursus PPCR bahwa saya dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat atas kelulusan ini. Saya langsung bersyukur. Karena tidak menyangka bisa menyelesaikan kursus ini. Karena perjalanan dan perjuangan mengikuti kursus ini selama 8 bulan (Februari-Oktober 2012) dengan tugas segunung ditambah kerjaan riset di klinik, menjadi panitia kongres2 membuat saya kewalahan dan bahkan pernah merasa jenuh dan capek, karena tidak tahu kapan semua ini akan berakhir. Tapi perjuangan dan perjalanan panjang kuliah PPCR berakhir dengan kebahagiaan...bisa LULUS..walaupun bukan menjadi yang terbaik.

Oya.. apa sih sebetulnya PPCR?
PPCR= Principles and Practice of Clinical Research. Kuliah ini diadakan oleh Harvard Medical School. Walaupun pusat studinya di Boston, USA, tapi kuliah ini bisa juga diikuti oleh siswa dari berbagai negara, termasuk saya yang berada di Jerman. Hal ini memnungkinkan, karena kehadiran bisa dilakukan secara online untuk yang tidak bisa menghadiri lokasi dari kelas2 yang disediakan. Kelas yang disediakan antara lain di Boston, 2 lokasi di Brazil, Peru, Portugal, Arab Saudi. Sebetulnya ada juga lokasi di Jerman, tetapi karena lokasinya di Dresden yang cukup jauh dari Hannover saya lebih memilih untuk mengikuti secara online melalui ADOBE.

Mata kuliah apa saja yang dibahas: sesuai dengan nama kursusnya, mata kuliah yang ditawarkan adalah yang berhubungan dengan clinical research, mulai dari etik, recruitment, statistics, sampai publikasi dan menulis grant proposal. Kursus ini sangat melelahkan dan menyita banyak waktu, karena salah satu syarat kelulusan selain 4 kali ujian adalah aktif di forum diskusi dan juga tugas2 lainnya setiap minggunya yang tanpa henti. Untuk dapat berdiskusi, tentunya kita harus membaca reading material yang diberikan oleh koordinator kursus yang bisa mencapai 13 bahan bacaan termasuk studi kasus dan jurnal2 ditambah bab2 terkait dari handbook wajib.

Anyway, kursus ini sangat2 dianjurkan buat yang bergelut di riset klinis. karena saya sendiri sangat merasakan manfaatnnya. Boleh dibilang pengalaman riset klinis saya nol dan bertambah secara signifikan setelah mengikuti kursus ini.


Thursday, August 16, 2012

Survival Analysis

Survival analysis (SA) adalah suatu metode statistik untuk menganalisa data 'time to event'.
Event= a transition from one state to another that can be situated in time.
dulunya SA dikembangkan untuk data mortalitas, tapi aplikasinya lebih luas, bisa sampai ke engineering.

Kaplan-Meier Estimation --> untuk membanding 2 kurva KM yang memiliki sensor, bisa menggunakan log rank test, jika tidak memiliki sensor, bisa langsung dengan t-test atau wilcoxon rank sum. --> jika mempunya confounder bisa dilakukan uji hazard regression.

Sunday, August 12, 2012

Perhitungan Sample Size

Menghitung jumlah sample untuk riset merupakan salah satu hal yang sangat penting. Alasannya, salah satunya, dari segi etik, dalam riset yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang emmerlukan human subject untuk riset, tentunya kita tidak bisa menggunakan jumlah subject sesuai keinginan kita tanpa memperhatikan etik yang berlaku. alasan lainnya, dengan menghitung jumlah sample yang diperlukan untuk riset, otomatis kita dapat mengefisiensikan biaya, waktu, logistik riset, dan lainnya.

Apa saja yang perlu dipertimbangka dalam menghitung jumlah sample?

  1.  alpha, biasanya 5% untuk 2 side. biasanya disebut: Level of significance Probability of Type I error – rejecting null hypothesis when it is in fact true (false positive) Typically 5%
  2. power (1-beta): Probability of detecting a difference when one truly exists (true positive) 
  3.  Ukuran keragaman, biasanya dinyatakan dalam standar deviasi (STD) atau standard error (SE). STD= SE x√n. nilai STD atau SE bisa kita peroleh dari publikasi2 sebelumnya, ataupun dengan melakukan pilot study terlebih dahulu.
  4.  Hypothesis alternatif. Anticipated treatment/exposure effect (Ha)
  5. Effect size


Penjelasan Type I dan II error
Null hypothesis (H0) is trueNull hypothesis (H0) is false
Reject null hypothesisType I error
False positive
Correct outcome
True positive
Fail to reject null hypothesisCorrect outcome
True negative
Type II error
False negative

Sunday, July 22, 2012

Riset di Rehab Medik

Apa sih rehab medik (RM)?
Itulah pertanyaan yang sering saya utarakan semenjak saya bergabung untuk melakukan riseti di Dept. rehab Medik MHH.
Kenapa saya cukup sering bertanya? karena bagi saya RM adalah hal yang baru. Karena latar belakang studi saya dari kimia dan biomolekular dan sekarang saya berada di RM. awalnya cukup merasa aneh, karena lngkungan departmen ini tidak menunjukkan adanya kegiatan riset seperti yang saya lakukan sewaktu S1 atau S2 yang benar-benar lab-oriented. Ternyata, di RM ini, riset cenderung ke masalah yang berhubungan dengan klinis dan sosial, seperti, asuransi, epidemiologi, dll.

Semenjak saya bergabung di RM, sedikit demi sedikit mulai terkuak apa yang dilakukan di sini. karena sebelum bergabung, terus terang, yang ada dipikiran adalah rehab yang mengarah ke penanganan penyalahgunaan narkoba dan semacamnya. Tetapi, di RM mereka menangani berbagai macam pasien yang biasanya adalah pasien post-treatment, biasanya yang telah mengalami operasi, pasien stroke, pasien chronic pain, dll.

Kembali ke riset. Di salah satu publikasi di Journal Rehabilitation Medicine, dideskripsikan bahwa rehab medik merupakan ilmu gabungan yang tidak berdiri sendiri. yang menarik adalah, di deskripsikan dimulai dari sel hingga hubungannya ke masyarakat. di situlah RM berperan, terutama tentu saja yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. So, karena itulah kenapa background kimia dan biomolekular bisa terkait dengan RM. Misalkan, di RM ini riset saya adalah yang berhubungan dengan pathomekanisme suatu sindrom/penyakit, misal rasa nyeri.

Wednesday, July 18, 2012

Diskusi Online-17-07-2012

Baru saja selesai skype meeting kedua dengan kolega dari Boston, Brazil, Nicaragua, Egypt. Harusnya masih ada lagi yang lainnya yang hadir.

Kita berdiskusi untuk menentukan topik mana yang akan diambil untuk dijadikan group research project untuk kuliah kita di Harvard Medical School.


Hari Jum'at yang lalu, kolega dari Boston mengutarakan ide untuk membandingkan metode operasi SILC vs CMLC untuk operasi kantung empedu (gallbladder). Ide ini cukup menarik dan menurut saya cukup simple dan feasible. dan umumnya kolega2 yang hadir menyetujui ide ini.

Tapi, setelah kolega dari Brazil hadir, diskusi menjadi lebih hot!! Karena dia membawa ide baru, tentang penanganan pain pada pasien neoplasma. Setelah dijelaskan olehn lebih jauh, bahwa inclusion criteria bisa disesuaikan dengan definisi pain untuk neoplasma patient dari WHO, klasifikasi degree III dan IV. kemudian akan dibandingkan antara penggunaan fentanyl patch dan methadon, dengan endpoints: pain and in the length of time patients can be without hospitalization, side effects and improvement of quality of life.

Ide yang cukup menarik dan membuat kolega dari mesir berubah pikiran untuk menyetujui ide ini. sebetulnya termasuk saya.


Sekarang kita harus melakukan voting untuk menentukan topic mana yang akan menjadi group research project.


Saya sendiri cenderung memilih ide dari kolega Brazil. walaupun akan rumit, tapi, ini akan menjadi 'seni' dari collaborative learning, dan tantangan tersendiri untuk menyusun research grant proposal.

Diskusi akan dilanjutkan hari Sabtu ini tanggal 21-07-2012. Dan kita harus sudah mempunyai keputusan tentang research topic dan bisa move on untuk menyelesaikan project ini.

Oiya.. ada hal yang cukup menarik. Saya baru tahu kalau salah satu kolega group saya merupakan orang besar. Dia menangani bantuan berupa, makanan, kesehatan, dll untuk masyarakat di Tanzania dan Sri Lanka (http://www.sidap.ca/). Sempat menggali informasi sedikit darinya lewat chatting, dan mengutarakan keinginan untuk melebarkan sayapnya ke Indonesia juga. Dia berjanji untuk berdiskusilagi setelah kuliah di HMS selesai, mungkin tahun depan..I hope so.

Ternyata, orang ini masih berkeinginan untuk belajar, walaupun sudah berumur (saya taksir..sekitar 50an) dan beranak 3. Ketiga anaknya cukup pintar. Yang satu akan kuliah di HMS, yang satu telah selesai kuliah di Univ. Waterloo, yang terakhir akan kuliah di Univ. Ottawa. (http://www.northernlife.ca/news/localnews/2006/06-28-06-drmeraliTOP.aspx)





Thursday, July 12, 2012

Catatan perjalanan meeting di Berlin, 28-29 Juni 2012



Tanggal 28. Juni 2012, berangkat ke Berlin untk meeting karena saya diminta bantuan sama si Prof. untuk mengassisst dia.

Perjalanan yang cukup cepat, dari Hannover kereta ICE berangkat jam 13:31 da tiba sekitar pukul 15:30an? (lupa tepatnya).  niat ingin istirahat (tidur) di kereta tidak terlaksana, karena ada sekumpulan anak muda yang duduk bersama dan mengobrol ngalor-ngidul dengan suara cukup keras. Akhirnya kereta tiba di stasiun berlin (Berlin Hauptbahnhof). susana cukup ramai, karena pada jam 20:45 hari itu akan ada pertandingan semifinal antara kesebelasan Jerman vs Itali. keliahatannya mereka akan berkumpul di suatu tempat di Berlin untuk menonton bersama. Karena masih memiliki cukup waktu, saya membeli roti dan coklat panas. Dilanjutkan naik taksi ke hotel Maritim. untuk ukuran saya yang terbiasa menginap di hotel 'biasa', Hotel Maritim termasuk mewah.

Setelah beristirahat dan membersihkan diri, berangkatlah ke 'meeting dinner' yang bertempat di restaurant hotel yang sama. Saya bertemu si Prof di lobby hotel, dan kemudian menuju restaurant. Dua kolega telah beraada di sana. Sepertinya saya mengenali salah satunya. setelah memperkenalkan diri, saya benar, salah satunya adalah Prof. US dari Univ. Jena. Sedangkan yang seorang lagi adalah Prof.MB, dari klinik Helios, Berlin. Beberapa saat setelah itu datang Mrs. JV, perempuan Jerman yang menjadi manager PCO untuk kongres di Berlin 2105. dan Prof. VFM, dari Vienna University. Sayangnya beberapa undangan lain tidak datang malam itu, termasuk 'the big man', President ISPRM-GS.

Dinner meeting, walaupun sudah beberapa kali melakukannya, tapi yang sekarang merasa beda, karena saya berada diantara orang-orang besar. boleh dibilang saya hanya sebagai 'penggembira' diantara mereka. Hal lainnya, saat meeting, pertandingan Jerman vs Itali sedang berlangsung. Walaupun meeting, Prof. US dan Prof. MB tetap updating information mengenai pertandingan tersebut melalui smartphone mereka. hingga pertandingan 1-0, dan kemudian 2-1 untuk Itali, semua peserta meeting sedikit kecewa, karena tentu saja mereka yang rata2 orang Jerman, atau German speaking person.
Dinner meeting kali ini cukup efektif, karena kita berhasil mendiskusikan beberapa poin, sehingga meeting besok hanya melanjutkan.
Kemudian Prof. CG, US, VFM dan saya melanjutkan keliling Hotel Maritim untuk melihat kemungkinan teteap melakukan rencana sebelumnya, untuk mengadakan kongress 2015 di Hotel Maritim. tempat yang cukup bagus dan mewah.

Akhirnya, 22:40 sampai di kamar, dilanjutkan dengan kuliah online. setelah ada kendala teknis, akhirnya bisa  mengikuti kuliah. cukup menarik, malam itu mendiskusikan research integrity, plagiarism and authorship. dosennya sangat kompeten dibidang ini. Prof. dari Research Integrity Faculty, Harvard Medical School. Akhirnya kuliah selesai jam 1 am waktu Jerman. setelah menuggu waktu shubuh dan memasang alarm akhirnya sy bisa tidur.
Jam 6 suara alarm membangunkan saya dan segera bersiap diri untuk sarapan. sempat ngobrol dengan Prof. US dan kemudian bertamu Prof. CG juga, saya berpamit diri untuk kembali ke kamar untuk merapikan barang2, karena hari itu juga harus kembali ke Hannover setelah meeting nanti.
meeting dimulai sekitar pukul 8:15, bersama Mrs JV, MG, Prof. US, Prof. VFM, dan Prof. CG. tugas saya kebanyakan hanya mencatat meeting dan tugas2 yang harus dilaksanakan oleh saya dan si Prof setelah meeting ini. Saya tidak bisa berkontribusi dengan ide, karena mereka melakukan meeting dengan bahasa Jerman (what a pitty). Beberapa kali adu argumen terjadi antara Profs tersebut dan pihak PCO, terutama masalah tempat dan masalah keuangan yg akan menjadi masalah utama untuk PCO jika tetap dilakukan di Hotel Maritim.

Sekitar jam 1:30 siang, kita mengunjungi hotel Estrel untuk membandingkan tempat buat konferens. Hotel  Hotel Estrel cukup besar dengan fasilitas yang boleh dibilang cukup untuk melakukan suatu konferens. tapi, standar cukup tersebut tidak cukup untuk menunjukkan international level of conference, terutama yang akan dilakukan di Berlin, Jerman.

Setelah dilanjutkan short discussion di hotel Maritim Berlin, si Prof. mendadak bertanya ke saya, dari sudut pandang foreigner mengenai Hotel Estrel. sesuai yang saya lihat dan dibandingkan dengan AOCPRM di Bali bulan Mei kemarin, AOCPRM lebih bagus dari hotel Estrel untuk sebuah konferens, itu kesimpulan yang saya kemukakan. Kembali debat terjadi, dan tentu saja, solusi harus dicari untuk menutupi segala hambatan yang akan dihadapi jika tetap melakukan konferens di Maritim Hotel.
Let's see how we will solve it...;)

Meeting berakhir, dengan membawa catatan tugas-tugas yang harus saya lakukan sebagai asisten si Prof. untuk konferens 2015 tersebut.

Monday, February 27, 2012

Motivate Yourself to Work Harder: 6 Tricks

Success takes time–sometimes longer than you'd like. If you're not careful, it's easy to become discouraged, and that makes it harder to achieve the success you deserve.
Here's a simple, seven-step plan to get your mojo back:
1. Define your purpose. Why are you working? Why are you doing this work? Only you can answer these questions. Some individuals are drawn to certain kinds of work, while others are individuals are simply looking for a payday or to feed their families. No purpose is inherently “better” than any other–but you need to know yourpurpose, so that the prospect of fulfilling of that purpose keeps you motivated.
2. Tie your purpose to your company's goals. Now that you’ve identified whyyou’re working, deliberately envision your company's offering (what it makes, provides or sells) as the vehicle through which you can fulfill your purpose. The more closely you associate, in your mind, your purpose with your company's product, the easier you’ll be able to motivate yourself to do what’s necessary to get your job done.
3. Tie your purpose to your team's success. If you're working with other people, they're depending upon you to get your job done. Fulfilling your purpose thus helps them become successful too–which means that you're having a positive impact on other people's lives.
4. Create ambitious goals for yourself. Now that you’ve got everything aligned, it’s time to set ambitious goals that, if achieved, will create success for yourself, your products, and your company. Pick exciting goals that will will inspire you to achieve them.
5. Create a workable but flexible plan. Now that you've got goals, create a step-by-step plan that constantly brings you closer to your goals. That will help you build additional confidence, commitment and the feeling that you’re in control of your destiny. Hint: If you aren’t sure how to build a plan that will work, get the help of somebody who’s already achieved what you want to achieve.
6. Take massive action ... starting now. Success is now just a matter of executing that plan, adjusting as necessary to achieve your goals. To start on the right foot, as soon as your write your plan, immediately take some action to achieve that plan. Motivation feeds on action. You want to build momentum that will continue to carry you toward your goal.
The main point here is to do all of this consciously, to make certain that everything in your work life is aligned.
The above is based upon a conversation with one of the world's top motivational speakers: Omar Periu. If you found this column helpful, click one of the "like" buttons or sign up for the free Sales Source "insider" newsletter.

Source: here